STIT Diniyyah Puteri Rahmah El Yunusiyyah Padang Panjang mengikuti Workshop Kurikulum MBKM (Merdeka Belajar Kurikulum Merdeka) pada Selasa (6/8/24) di ruang pertemuan lantai III ISI (Institut Seni Indonesia) Padang Panjang. Kehadiran STIT Diniyyah Puteri dalam workshop di ISI Padang Panjang sesuai dengan undangan dari LP3M ISI. STIT Diniyyah Puteri tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk mendapatkan ilmu dan wawasan terkait MBKM. Keseriusan dari pihak kampus STIT Diniyyah Puteri ditunjukkan dengan kehadiran seluruh pejabat kampus yakni Ketua, Wakil Ketua I, II, III, Ketua LPM, Kaprodi PAI, Kaprodi PIAUD dan operator kampus yang aktif mengikuti acara mulai awal kegiatan hingga acara selesai.
Pelaksana acara yang juga sebagai Ketua LP3M ISI Padang Panjang, Dr. Selvi Kasman, S.Sn, M.Sn dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan workshop ini menggunakan dana DIPA ISI Padang Panjang, yang tidak hanya menghadirkan peserta dari dosen dan tenaga kependidikan ISI saja, namun juga menghadirkan dosen dan tenaga kependidikan dari kampus lain di Sumatera Barat. Sementara dalam sambutan, Rektor ISI, Dr. Febri Yulika, S.Ag, M.Hum juga mengapresiasi upaya LP3M ISI, “dengan undangan dari LPPPM ISI menyatakan bahwa ini adalah upaya untuk saling menguatkan institusi perguruan tinggi di Sumatera Barat, sebagai wujud nyata kolaborasi antar kampus” ujarnya. Harapan Rektor ISI, “dikarenakan kegiatan ini adalah kegiatan workshop maka tentu diharapkan ada yang dapat dihasilkan setelah kegiatan ini, mesti ada follow up, oleh karenanya seluruh peserta yang hadir diharapkan untuk menyusun suatu rancanagan MBKM pada insttitusinya masing-masing sebagai satu bentuk pertanggungjawaban telah mengikuti kegiatan workshop ini.”
Setelah sambutan dan buka acara secara resmi oleh Rektor ISI, kemudian dilanjutkan dengan materi pertama oleh Indra Hartati. S.S, M.Pd (Tim Fungsi Direktorat Managemen Talenta BRIN [Badan Riset dan Inovasi Nasional]) dengan materi “Program Direktorat Manajemen Talenta DSDMI-BRIN Tahun 2024”. Indra menyampaikan “Program MBKM adalah proram yang dicanangkan oleh Mendikbud yang bertujuan mendorong mahasiswa untuk menguasai berbagai keilmuan sebagai bekal memasuki dunia kerja.” Terdapat beberapa persyaratan bagi mahasiswa yang akan mengikuti Program MBKM, di antaranya adalah mahasiswa yang berasal dari program studi yang terakreditasi, mahasiswa aktif jenjang sarjana atau sarjana terapan yang terdaftar pada pangkalan data pendidikan tinggi.
Pemateri kedua, oleh Franova Herdianto, S.Kom, M.TI (Pj. Data Perguruan Tinggi). Judul materi yang disampaikan adalah “Rekognisi IKU pada kegiatan MBKM”. Pemateri menyampaikan bahwa ada 4 kebijakan Kampus Merdeka, yaitu pembukaan program studi baru, sistem akreditasi perguruan tinggi, perguruan tinggi negeri badan hukum, dan hak belajar tiga semester di luar program studi. Pada MBKM, kegiatan kampus merdeka ada 9 (sembilan) bentuk yaitu: pertukaran pelajar, magang/ praktik kerja, asistensi mengajar di satuan pendidikan, penelitian, proyek kemanusiaan, wirausaha, studi/ proyek independen, membangun desa/ KKN tematik, dan bela negara. Kemudian, terdapat 8 indikator kinerja utama, yakni lulusan mendapat pekerjaan yang layak, mahasiswa mendapat pengalaman di luar kampus, dosen berkegiatan di luar kampus, praktisi mengajar di dalam kampus, hasil kerja dosen digunakan masyarakat dan dapat rekognisi internasional, program studi bekerja sama dengan mitra kelas dunia, kelas yang kolaboratif dan partisipatif, program studi berstandar internasional.”
Ketua STIT Diniyyah Puteri menyampaikan apresiasi kepada ISI Padang Panjang yang telah menyelenggarakan kegiatan ini dan terus berkolaborasi dengan STIT Diniyyah Puteri. Sebagai upaya mendukung MBKM, STIT Diniyyah Puteri akan memberikan kesempatan kepada mahasiswi untuk memiliki pengalaman dan mengembangkan kemampuannya di luar perkuliahan. Selain itu, Dr. Syarifatul Hayati, Lc.MA. juga akan mendorong STIT Diniyyah Puteri untuk terus menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak, mulai dari sekolah, dunia industri, dan sesama perguruan tinggi, baik di dalam maupun di luar negeri. (TR)