Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyyah (STIT) Diniyyah Puteri Rahmah El Yunusiyyah mengadakan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) Mahasiswa Baru (MABA) Sabtu (17/9/2022). PBAK diadakan untuk memperkenalkan sejarah Perguruan Diniyyah Puteri, kampus, dan asrama kepada mahasiswa baru. Selain itu juga dijelaskan bagaimana seluk beluk menjadi seorang mahasiswi karena adanya perubahan status dari siswa ke mahasiswa.

Acara yang berlangsung di ruang kuliah STIT Diniyyah Puteri ini dipanitiai oleh seluruh Organisasi Mahasiwa (ORMAWA) dari Prodi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) dan Pendidikan Agama Islam (PAI). Selain itu, acara turut dihadiri oleh para dosen serta karyawan.

Syarifatul Hayati Lc, MA, Ketua STIT Diniyyah Puteri berpesan kepada ORMAWA agar mentransferkan semangat-semangat juang kepada mahasiwi baru. Beliau menjelaskan bahwa STIT Diniyyah Puteri adalah kampus pergerakan dan perjuangan. Mahasiswi dilatih untuk memiliki jiwa pemimpin sebagai bekal di tengah masyarakat. Beliau juga merasa senang atas antusias mahasiswi baru yang semangat dan haus akan ilmu.

“Belajarlah sungguh-sungguh karena perubahan status dari siswa ke mahasiswa itu tentu sangat berbeda. Menjadi mahasiswi harus kritis, menganalisis, dan banyak membaca. Semoga betah di STIT Diniyyah Puteri. Luruskanlah niat karena kuliah di STIT Diniyyah Puteri tidak bisa main-main supaya bisa menyiapkan diri untuk menjadi pemimpin dan pendidik,” ujarnya.

Selama kegiatan berlangsung, para panitia menerapkan berbagai peraturan dalam semua kegiatan. Contohnya, puasa berbicara, harus memakai kostum yang ditentukan panitia, dan tepat waktu dalam mengikuti kegiatan. Bagi mahasiswi baru yang melanggar diberikan sanksi.

Salah satu mahasiswi baru, Serlin Oktavia mengatakan bersyukur karena acara PBAK ini sangat luar biasa. Dia merasa senang karena mendapatkan ilmu yang belum pernah didapatkan sebelumnya. Terlebih lagi saat mendengar perjuangan Bunda Rahmah yang mendirikan Diniyyah Puteri. “Alasan saya mau masuk STIT Diniyyah Puteri karena ini satu-satunya kampus khusus wanita dan tentunya masih dengan lingkungan pesantren,” ucapnya. (Cut Harfida Yanti)